Tri Panji
Tri Panji :
- Tinggi Iman
- Tinggi Ilmu
- Tinggi Pengabdian
Kata Iman dalam Tri Panji diletakkan pertama selaku pertanda bahwadalam landasan Iman itulah seluruh keberadaan lingkungan GMKI dapat“ditangkap “ untuk kemudian lebih lanjut ditanggapi. Dengan kata lainsetiap fenomena lingkungan harus dapat ditangkap (impressi) oleh GMKI,yang kemudian ditanggap (expressi) setelah melalui penggodokanimannya. Dengan demikian tanggapan GMKI akan senantiasa bersifatKristiani dan original. Kata iman menjadi sangat penting sampai padatingkatan praksis karena tanpa kualitas iman yang baik GMKI akan sulitditerima oleh lingkungannya.
Dalam pendekatan historis, konferensi/kongres GMKI II di Sukabumi tahun1952 sudah memperingatkan anggota-anggotanya dengan kata-katayang serius. Kongres (yang dihadiri oleh para pendiri GMKI)memperingatkan anggotanya supaya sadar bahwa untuk menunjukkanraison d’etre GMKI dalam menjadi saksi Yesus Kristus di Dunia, makaanggota GMKI tidak boleh hanya memakai “perkataan-perkataan besar”.Dengan kata lain, aktivitas GMKI yang banyak itu sewajarnya disertaidengan kehidupan rohani yang matang. Hal ini tidak dimaksudkan supayaGMKI menjadi kelompok mahasiswa Kristen yang mengorganisasikandirinya untuk dan demi “Pietisme”. GMKI memang harus memperhatikan“pietas” tetapi tidak menganut “Pietisme”. Hidup kesalehan yang murniadalah salah satu tujuan dari keanggotaan GMKI. Tanpa hidup rohani yangmatang, GMKI hanya merupakan organisasi yang hidup bertujuan“aktivisme” belaka, hanya untuk aktif tanpa landasan yang kuat. Hal iniperlu ditandaskan karena adanya kecenderungan, seakan-akanPenyelidikan Alkitab, Retraite, Himpunan berdoa dan beribadah hanyamerupakan aktifitas orang – orang “religious minded”2.
Pengutamaan iman ini juga terutama diinspirasi oleh keteladanan YesusKristus. Sebelum Ia memulai pelayanannya di bumi, Ia menuntaskanterlebih dahulu hubungan dengan Bapa-Nya lewat puasa di padanggurun. Dalam konteks itu (puasa) Yesus menuntaskan seluruh komunikasiimanNya dengan Bapa sehingga tidak ada cacat yang bisamenyanderanya untuk berkata benar. Karena semua komunikasi itu sudahtuntas, maka secara lantang Ia mendeklarasikan diri sebagai “Yangdiurapi”, serta mengaku bahwa “Roh Tuhan ada PadaNya”. Lebih jauhdari itu, Ia berani menyuarakan pembebasan, penglihatan bahkan RahmatTuhan (Lihat Lukas 4: 18-19).
Dalam kerangka personal maupun institusi, GMKI dituntut untuk tidakbersoal dengan kualitas keimanannya sebelum menjadi garam dan terang bagi lingkungannya. Kualitas keimanan tersebut tidak sekedar memuatpesan spiritualitas tetapi juga integritas serta karakter kekristenan.
Poin pertama dari keimanan tersebut adalah spiritualitas yaitu tentanghubungan jiwa yang intim dengan Tuhannya. Hubungan ini jauhmelampaui interaksi apapun di muka bumi ini. Poin kedua adalahintegritas yaitu konsistensi yang dilandasi hikmat takut Tuhan. Dalambahasa sederhana, yaitu satunya kata dan perbuatan bukan karenatakut/segan pada manusia tetapi karena takut akan Tuhan. Poin ketigayaitu karakter kristiani yang penuh cinta kasih. GMKI secara ideal dalamaktivitasnya berlandaskan cinta kasih yang penuh dengan ketulusan.Ketiga poin tersebut harus senantiasa ada dan nampak dan menjadispesifikasi yang unik dibandingkan dengan gerakan mahasiswa lainnya.
2. Tinggi Ilmu
GMKI terdiri dari mahasiswa sebagai kaum terpelajar, oleh karena itu iaharus senantiasa menampakkan intelektualitasnya baik dalam berpikirmaupun bertindak. Dari sini akan terlihat bahwa segala sesuatu yangdilakukan berbasis kajian yang ilmiah. Kapasitas intelektual diperolehdengan ilmu yang cukup. Ilmu tersebut tidak hanya bersumber dariruang-ruang kelas di kampus, tetapi juga dari setiap pengalamaninteraksi pribadi dan organisasi di gereja dan masyarakat. Panji yangkedua yaitu tinggi ilmu merupakan manifestasi dari ciri dan sifatkemahasiswaannya yang mengedepankan intelektualitas tersebut. Pesanfirman, Takut akan Tuhan adalah permulaan dari pengetahuan (Amsal 1:7)membuat keilmuan yang dimiliki oleh kader GMKI tidak boleh untukdipergunakan secara salah.
Dalam spectrum yang lebih luas, ilmu yang dimaksudkan disini adalahilmu pengetahuan yang holistik. Ilmu pengetahuan holistik tersebutmelengkapi ilmu kejuruan/kekhususan yang diperoleh oleh kader GMKIdari program studinya. Kader yang demikian dapatlah disebut mempunyaikapasitas intelektual kemahasiswaan. Kapasitas tersebut tidakdimaksudkan untuk mereduksi spesifikasi program keilmuan/studianggota tersebut di Kampus. Seorang anggota GMKI akan terus didoronguntuk menguasai bidang ilmunya secara lebih mendalam. Hal inimenegaskan bahwa mahasiswa jurusan Teknik Elektronika (misalnya)tidak harus dimenguasai ilmu Akuntansi atau ilmu pemerintahan, tetapijustru setelah berbagung dengan GMKI kapasistas keilmuannya terusdidorong untuk menjadi ahli di bidang Elektronika. Dengan keilmuannyatersebut, dia bisa mengejawantahkan visi organisasi mewujudkankedamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran, keutuhan ciptaan dandemokrasi yang didasarkan pada cinta kasih.
Dalam spectrum yang lebih luas, ilmu yang dimaksudkan disini adalahilmu pengetahuan yang holistik. Ilmu pengetahuan holistik tersebutmelengkapi ilmu kejuruan/kekhususan yang diperoleh oleh kader GMKIdari program studinya. Kader yang demikian dapatlah disebut mempunyaikapasitas intelektual kemahasiswaan. Kapasitas tersebut tidakdimaksudkan untuk mereduksi spesifikasi program keilmuan/studianggota tersebut di Kampus. Seorang anggota GMKI akan terus didoronguntuk menguasai bidang ilmunya secara lebih mendalam. Hal inimenegaskan bahwa mahasiswa jurusan Teknik Elektronika (misalnya)tidak harus dimenguasai ilmu Akuntansi atau ilmu pemerintahan, tetapijustru setelah berbagung dengan GMKI kapasistas keilmuannya terusdidorong untuk menjadi ahli di bidang Elektronika. Dengan keilmuannyatersebut, dia bisa mengejawantahkan visi organisasi mewujudkankedamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran, keutuhan ciptaan dandemokrasi yang didasarkan pada cinta kasih.
3. Tinggi Pengabdian
Tinggi Pengabdian sebagai bentuk kesiapan aksi pelayanankader (Lihat Yoh. 1: 46 "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret").
Ceerdik seperti ular, tulus seperti merpati.
Tinggi Pengabdian sebagai bentuk kesiapan aksi pelayanankader (Lihat Yoh. 1: 46 "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret").
Ceerdik seperti ular, tulus seperti merpati.
Komentar
Posting Komentar